Dompet Dhuafa Salurkan Program Dana Kemaslahatan BPKH untuk Pengadaan Alkes Ruang Nicu di RS Hasyim Asy’ari

  • Bagikan

Diwek – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), menyerahkan pengadaan alat kesehatan (alkes) ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) kepada Dompet Dhuafa untuk melengkapi fasilitas kesehatan Rumah Sakit (RS) Hasyim Asy’ari Bertempat di Rs Hasyim Asy’ari, Jombang, Jawa Timur.

Rahmad Riyadi selaku Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika saat memberikan sambutan mengucapkan rasa terima kasih atas pengadaan alat kesehatan untuk melengkapi fasilitas kesehatan yang memadai untuk RS Hasyim Asy’ari. “Alhamdulillah kita bisa kumpul dalam momentum yang berkah ini dalam rangka serah terima alkes dari BPKH. Terima kasih telah mendukung program ini.”

RS Hasyim Asy’ari hadir sebagai upaya pengelolaan wakaf produktif yang dilakukan Dompet Dhuafa berkolaborAksi dengan Pondok Pesantren Tebuireng dalam bidang kesehatan untuk mewujudkan rumah sakit berbasis wakaf yang dipersembahkan untuk masyarakat, terutama pasien dhuafa.

Rahmad juga mendorong agar rumah sakit berbasis wakaf tersebut mampu menciptakan sistem layanan kesehatan yang bertaraf internasional. “Mudah-mudahan tahun ini selesai dan Januari kita grand launching. Semoga kolaborasi antara Dompet Dhuafa, Pondok Pesantren Tebuireng, dan BPKH menjadi berkah dan bermanfaat.”

Mengawali rangkaian acara tersebut, Dompet Dhuafa dan Badan Pengelolaan Dana Haji (BPKH) bersilaturahmi dan ziarah ke Pondok Pesantren Tebuireng yang disambut dengan hangat oleh Pengasuh Pondok Pondok Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau akrab disapa Gus Kikin.

Acara serah terima itu dihadiri oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Rahmad Riyadi, Perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Tebuireng Gus Gofar, Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf, Kepala Divisi Kemaslahatan BPKH Agung Sri Hendarsa, Direktur Dompet Dhuafa Medika dr. Zakaria, Direktur RS Hasyim Asyari dr. Arya, General Manager Wakaf Bobby Manullang, dan General Manager PPW Iqbal.

Perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Tebuireng Gus Gofar menyatakan rasa syukur. Dia juga memaparkan, RS Hasyim Asy’ari adalah rumah sakit baru, bukan tumbuh dari yang kecil seperti klinik. Namun Langsung dibangun menjadi rumah sakit tipe C. Menurutnya, perlu ada sosialisasi ke masyarakat mengenai keberadaan rumah sakit berbasis wakaf tersebut. “Kebetulan, di Jombang selatan belum ada rumah sakit tipe ini.”

Rumah Sakit Hasyim Asy’ari Dompet Dhuafa merupakan rumah sakit keenam berbasis wakaf yang dibangun dari dana umat melalui Dompet Dhuafa. Tanah seluas 1 hektare yang menjadi tempat didirikannya, merupakan wakaf dari keluarga besar KH Hasyim Asy’ari.

Gus Gofar juga mengingatkan, RS Hasyim Asy’ari adalah cita-cita gua Solah dan Parni Hadi. Dia berharap semoga lekas terwujud dan menjadi manfaat. “Alhamdulillah apa yang diupayakan Dompet Dhuafa bisa terwujud seperti ini, saya kira perlu perjuangan. Mungkin Dompet Dhuafa sudah pernah membangun rumah sakit. Namun bagi Tebuireng, ini adalah yang pertama. Semoga rumah sakit ini dapat segera beroperasi,”.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf saat memberikan sambutan juga berterima kasih atas terwujudnya rumah sakit Hasyim Asy’ari. “Saya kagum, saya salut kepada Dompet Dhuafa bisa mewujudkan rumah sakit ini dan saya senang, kami (BPKH) dilibatkan dalam program ini,” .

Amri Yusuf menjelaskan, terdapat 3 kunci sukses agar rumah sakit dapat berkembang. Pertama, harus memiliki dokter yang hebat. Sehingga mampu memberikan layanan yang prima. “Dokter dapat menjadi daya tarik bagi pasien. Kedua, kelengkapan fasilitas kesehatan. Ketika fasilitas kesehatan yang dibutuhkan memadai, pasien yang datang beribat akan merasa percaya dan terpenuhi. Ketiga adalah Hospitality. “Ini yang menjadi problematika,” ucapnya.

Acara serah terima itu ditutup dengan berkeliling Rumah Sakit Hasyim Asy’ari dan juga beberapa alat kesehatan sebagai penunjang layanan medis di rumah sakit tersebut. Program ini sekaligus mengenalkan kepada masyarakat tentang wakaf. Dompet Dhuafa terus menggugah setiap cabang donasi dalam filantropi Islam, termasuk wakaf.

Amri menjelaskan, Hospitality adalah memberikan pelayanan yang ramah, bersahabat, dan terdapat rasa keinginan membantu pasien yang datang ke rumah sakit. “Jadi pelayanan di rumah sakit itu baiknya seperti di hotel. Itu kuncinya,” jelasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *